KATA PENGANTAR
Alhamdullillahhirobbil alamin,
segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segalah rahmat dan
hidayah-Nya tercurahkan kepada kita yang tak terhingga ini, sholawat serta
salam kita panjatkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW dan
keluarganya, sahabatnya, beserta pengikutnya sampai akhir zaman amin ya robbal
alamin.
Karena anugerah dan
bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang merupakan salah satu
tugas dari mata kuliah Pengantar
Manajemen tepat
waktu. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami khususnya dan kepada para
pembaca umumnya.
Medan, Oktober 2015
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manajemen strategis adalah seni dan
ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas
fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya.
Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan
sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan
organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari
berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategis merupakan aktivitas
manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direksi dan
dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen
strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan
bidang perilaku organisasi.
Manajemen strategis berbicara tentang
gambaran besar.Inti dari manajemen strategis adalah mengidentifikasi
tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut
dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.Manajemen
strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk
pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan
dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang
selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi.Bahkan mungkin sampai perlu dianggap
sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi.Seiring
dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat
penyesuaian dan revisi.
Menurut Thomas L.Wheelen – J. David
Hunger manajemen strategi adalah serangkaian dari pada keputusan majerial dan
kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang.
Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan / perencanaan strategi, pelaksanaan /
implementasi, dan evaluasi
Lingkungan dunia yang mengalami perubahan
seperti adanya globalisasi, control masyarakat, perkembangan teknologi,
memberikan dampak bagi perkembangan suatu negara maupun bisnis. Control masyarakat
terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun perusahaan, sehingga
pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat kebijakan yang
mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam menjalankan
kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan
maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar organisasi (perusahaan dan
pemerintah).
Pertimbangan global praktis berdampak
pada keputusan strategis, batas-batas
negara diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari
perspektif orang lain telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis.
Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang
disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di
sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi.Menopang manajemen
strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar,
harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan
diseluruh dunia. Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat
bersaing di seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal.
Persaingan yang memunculkan daya saing
erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking),
kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu
menciptakan nilaitambah.Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi
bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas,
kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai.Hal tersebut
diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang
baik.
B. Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka masalahnya adalah :
1.Bagaimana
Pentingnya Manajemen Strategi Bagi Perusahaan?
C. Rumusan Masalah
Oleh karena masalah yang dikemukakan di
atas terlalu luas dan supaya tidak menyimpang dari materi maka penyusun
merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
- Apa pengertian manajemen strategi?
- Apa Peran Manajemen Strategi?
- Apa Manfaat Manajemen Strategi?
- Apa sajakah karakter keputusan strategi?
- Apa Manfaat dan resiko dari Manajemen Strategi?
D. Maksud dan Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan ini adalah sebagai berikut :
- Memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen.
- Memahami tentang manajemen strategi.
- Mengetahui gambaran manajemen strategi.
- Untuk menambahkan wawasan atau pemahaman terhadap pentingnya Manajemen
Strategi bagi Perusahaan.
E. Manfaat Penulisan
- Dapat menambah wawasan bagi pembaca.
- Menambah pengetahuan dalam pengetahuan tentang sejarah.
- Setelah membaca makalah ini di harapkan kita mampu menelaah juga
memahami tentang pentingnya sejarah bagi kita serta dapat mengambil sisi
positifnya dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
F.
Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan oleh penulis
dalam penulisan Makalah ini adalah metode kepustakaan. Dimana metode
kepustakaan dilaksanakan dengan mencari bahan dari sumber-sumber yang menunjang
dan berkaitan dengan materi dari makalah ini seperti mempelajari buku-buku,
browsing internet dan sumber lain untuk mendapatkan data untuk pembuatan
makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian/Teori Evolusi
Manajemen Strategi
Sebelum
melangkah lebih jauh tentang seberapa jauh peran manajemen stratejik dalam
pengembangan organisasi, kita akan menyimak dulu pengertian dari manajemen
stratejik itu sendiri, berikut beberapa ahli yang memberikan gambaran atau
teori tentang manajemen stratejik itu sendiri.
Barney,
2007:27 Manajemen strategis (strategic management) dapat dipahami sebagai
proses pemilihan dan penerapan strategi-strategi. Sedangkan strategi adalah
pola alokasi sumber daya yang memungkinkan organisasi-organisasi dapat
mempertahankan kinerjanya.
Grant,
2008:10 Strategi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan rencana mengenai
penggunaan sumber daya-sumber daya untuk menciptakan suatu posisi
menguntungkan. Dengan kata lain, manajamen strategis terlibat dengan
pengembangan dan implementasi strategi-strategi dalam kerangka pengembangan
keunggulan bersaing.
Michael
A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (2006,XV)
Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya.Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata
Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya.Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata
David
2005:5 Seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan and
mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai
obyektifnya. Hunger dan Wheelen 2006:4 Serangkaian keputusan dan tindakan
manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Dengan
demikian dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemen strategis
terletak dalam memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting,
produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta system informasi komputer
untuk mencapai keberhasilan organisasi.Manajemen strategis di katakan efektif
apabila memberi tahu seluruh karyawan mengenai sasaran bisnis, arah bisnis,
kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk
kami.Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis.
Dari
definisi tersebut terdapat dua hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu:
- Manajemen Strategik terdiri atas tiga proses:
- Pembuatan Strategi, yang meliputi pengembnagan misi dan tujuan jangka
panjang, mengidentifiksikan peluang dan ancaman dari luar serta kekuatan
dan kelemahan organisasi, pengembangan alternatif-alternatif strategi dan
penentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi.
- Penerapan strategi meliputi penentuan sasaran-sasaran operasional
tahunan, kebijakan organisasi, memotovasi anggota dan mengalokasikan
sumber-sumber daya agar strategi yang telah ditetapkan dapat
diimplementasikan.
- Evaluasi/Kontrol strategi, mencakup usaha-usaha untuk memonitor
seluruh hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan strategi, termasuk
mengukur kinerja individu dan organisasi serta mengambil langkah-langkah
perbaikan jika diperlukan.
- Manajemen Strategik memfokuskan pada penyatuan/ penggabungan
aspek-aspek pemasaran, riset dan pengembangan, keuangan/ akuntansi,
operasional/ produksi dari sebuah organisasi.
Strategik
selalu “memberikan sebuah keuntungan”, sehingga apabila proses manajemen yang
dilakukan oleh organisasi gagal menciptakan keuntungan bagi organisasi tersebut
maka dapat dikatakan proses manajemen tersebut bukan manajemen strategik.
Tujuan
Sebuah Perusahaan Menerapkan Sistem Manajemen Strategijuga sebagai berikut
:Memberikan Arah Pencapaian Tujuan Organisasi / Perusahaan Dalam hal ini,
manajer strategi harus mampu menunjukan kepada semua pihak kemana arah tujuan
organisasi / perusahaan. Karena, arah yang jelas akan dapat dijadikan landasan
untuk pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan.
Membantu
Memikirkan Kepentingan Berbagai Pihak Organisasi/ perusahaan harus
mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok, karyawan, pemegang saham,
pihak perbankan, dan masyarakat luas lainnya yang terkait dengan perusahaan
atau disebut dengan istilah Stakeholder Benefits, memegang peranan terhadap
sukses atau gagalnya perusahaan.
Dapat
Mengantisipasi Setiap Perubahan Kembali Secara Merata Manajemen strategi
memungkinkan eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan dan menyiapkan
pedoman dan pengendalian, sehingga dapat memperluas kerangka waktu/ berpikir
mereka secara prespektif dan memahami konstribusi yang baik untuk hari ini dan
hari esok.
Berhubungan
dengan Efisiensi dan Efektifitas Tanggung jawab seorang manajer bukan hanya
mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas kepentingan efisiensi, akan tetapi
hendaknya juga mempunyai perhatian yang serius agar bekerja keras melakukan
sesuatu secara lebih baik dan efektif.
B. Peran Manajemen Strategi
Untuk meraih segala cita-cita atau tujuan
yang diinginkan oleh suatu organisasi atau perusahaan maka penerapan manajemen
stratejik justru sangat dibutuhkan guna apa yang diinginkan bersama dapat kit
capai dengan sebaik mungkin. Peran manajemen stratejik ketika diimplementasikan
dalam suatu organisasi maka setiap unit atau bagian yang ada dalam organisasi
tersebut dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin.Apalagi
melihat perkembangan zaman sekarang ini, dimana setiap organisasi perusahaan
telah melakukan ekspansi pasar guna mendapatkan keuntunga yang banyak. Semuanya
itu perlu langkah strategis dan taktik yang tepat sehingga proses atau langkah
yang diambil oleh pimpinan dapat dijalankan seefektif dan seefisen mungkin.
Persaingan
yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar
(standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang
dan jasa) yang mampu menciptakan nilaitambah.Oleh karena itu, peningkatan
daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek
kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran
yang dicapai.Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk,
produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik.
Esensi
Manajemen Strategik dalam pengembangan daya saing organisasi, baik bersifat
nirlaba maupun ber-orientasi laba dapat dijabarkan atas hal pokok berikut :
- Pertumbuhan dan Keberlanjutan
Hal
ini dicirikan oleh adanya kegiatan lebih besar dari organisasi yang nantinya
berdampak pada peningkatan kesejahteraan SDM. Pencapaian kondisi tersebut
di-dapatkan dari kerjasama antar individu yang mampu mewujudkan sinergi
perkembangan organisasi sesuai siklus organisasi (pengenalan, pertumbuhan,
kedewa-saa dan pembaharuan dengan kondisi penurunan, tetap dan naik kembali)
ditinjau dari faktor internal maupun eksternal yang dipengaruhi oleh
perubahan-perubahan, baik fundamental, incremental dan radikal dari nilai-nilai
keinginan konsumen, serta persaingan yang ketat dalam kondisi yang mengandung
ketidak-pastian dan penuh risiko.
- Berpikir Strategik
Hal
ini dicirikan oleh pemahaman tentang pentingnya faktor waktu (lalu, kini dan
esok), proses kontinu (siklus) dan iteratif (sekuens pembelajaran) dalam
mengidentifikasi kegiatan yang menjanjikan ke depan yang berbasis pada pemetaan
kemampuan (superior-tas) yang dimiliki (sumber daya seperti SDA, SDM dan SDB)
dengan secara komprehensif memperhati-kan faktor-faktor makro seperti politik,
ekonomi, teknologi dan sosial budaya, disamping upaya pem-belajaran organisasi
dalam menuju daya saing secara parsial ataupun utuh. Realisasi berpikir
strategik dapat ditunjukkan oleh konsep masukan, proses dan luaran dalam
mengelola perubahan menurut peluang maupun ancaman yang ditemui sesuai dengan
fase-fase berikut : pembentukan kelompok kerja, inventarisasi kegiatan,
keterlibatan unit kerja dan status kegiatan. Hal tersebut dalam praktiknya
didukung oleh konsep-konsep stra-tegi, baik yang klasik (siklus hidup produk
dan SWOT), modern (BCG/Shell, A.D. Little, McKinsey, PIMS, SRI dan Porter) dan
alternatif (PRECOM) yang dalam implementasinya sangat ditentukan oleh besar-an
dimensinya (2-5) atau tema tertentunya.
- Manajemen Strategik
Manajemen
Strategik dalam implementasinya ditentukan oleh tahapan identifikasi lingkungan
(internal dan eksternal), perumusan strategi, implementasi strategi, pemantauan
dan evaluasi strategi. Hal tersebut disusun dari sistem lingkungan yang terdiri
dari analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan : sumber daya,
kapabilitas dan kompetensi inti) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang
dikenal sebagai SWOT ataupun pendekatan peran (policy, strategik dan fungsi)
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, baik secara luas maupun
spesifik, seperti:
- Masuknya
pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan
modal, biaya peralih-an pemasok, akses ke saluran distribusi, kebijakan
pemerintah dan lainnya;
- Ancaman
produk peng-ganti (biaya/harga)
- Kekuatan
tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan)
- kekuatan
tawar menawar pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan).
Dalam
proses manajemen strategik diperlukan pernyataan-pernyataan yang terkait dengan
penetapan visi (jati diri), misi (justifikasi/pembeda) dan tujuan
(target/standar) sebagai jawaban terhadap pencanangan strategi yang telah
disusun menurut tingkatannya (korporat, bisnis dan fungsional) yang didasarkan
pada muatan, konsis-tensi dan keterpaduannya dari suatu kerangka kerja proses
pengambilan keputusan organisasi untuk jang-ka panjang. Dalam hal ini, struktur
organisasi dengan berbagai bentuknya (sederhana, fungsional, divisional,
matriks, unit bisnis strategik berperan pen-ting dalam pencapaian tujuan dari
kebijakan yang dibuat.
C. Manfaat Manajemen Strategi
Dengan
menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work) untuk
menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan
dengan persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau
berpikir secara strategik.
Pemecahan
masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang
dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu
hasil yang menguntungkan.. Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika
mereka menerapkan manajemen strategik, yaitu:
- Memberikan
arah jangka panjang yang akan dituju.
- Membantu
organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
- Membuat
suatu organisasi menjadi lebih efektif
- Mengidentifikasikan
keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.
- Aktifitas
pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah
munculnya masalah di masa datang.
- Keterlibatan
anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka
pada tahap pelaksanaannya.
- Aktifitas
yang tumpang tindih akan dikurang
D. Langkah Dalam Pengembangan Organisasi
Langkah
Pertama manajemen perlu secara detail mengindentifikasi aktifitas yang perlu
dikerjakan baik langsung maupun tidak langsung sejak disusunnya proposal
kegiatan (TOR), pengujian dan penilaian, proses perencana-an program dan
kegiatan, implementasi, pengendalian dan pe-ngawasan.
Langkah
Kedua yang perlu dilakukan untuk menganalisis profil/postur organisasi adalah
mencari keterkaitan (lingkage) dari berbagai aktifitas rantai kegiatan tersebut,
baik antar aktifitas pokok (fungsi utama) dan aktifitas penunjang (fungsi
pelayanan)
Langkah
Ketiga yaitu mencoba mencari sinergi potensial yang mungkin dapat ditemukan
diantara output yang dihasilkan oleh setiap aktifitas yang dimiliki oleh organisasi.
E. Tahap-tahap Dalam Manajemen Strategis
Manajemen
strategi merupakan sebuah proses yang terdiri dari tiga kegiatan antara lain
perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Perumusan
strategi terdiri dari kegiatan-kegiatan mengembangkan misi bisnis, mengenali
peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan
internal, menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif
dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan Isu perumusan strategi
termasuk memutuskan bisnis apa yang akan dimasuki bisnis apa yang harus
dihentikan, bagaimana mengalokasikan sumber daya, apakah memperluas operasi
atau diversivikasi, apakah akan memasuki pasar internasional, apakah akan
melakukan merjer atau membentuk usaha patungan, dan bagaimana menghindari
pengambilalihan perusahaan pesaing. Keputusan perumusan strategis mengikat
suatu organisasi pada produk,pasar, sumber daya, dan teknologi spesifik selama
periode waktu tertentu.
Strategi
menetapkan keunggulan bersaing jangka panjang. Apapun yang akan terjadi,
keputusan strategis mempunyai konsekuensi berbagai fungsi utama dan pengaruh
jangka panjang pada suatu organisasi. Implementasi strategi menuntut perusahaan
untuk menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi
karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat
dilaksanakan.Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya mendukung
strategi, menciptakan struktur oragnisasi yang efektif, mengubah arah usaha
pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi
dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan prestasi organisasi.Implementasi
strategi sering disebut tahap tindakan manajemen strategis.Strategi
implementasi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk mengubah strategi
yang dirumuskan menjadi tindakan.Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam
manajemen strategis.Para manajer sangat perlumengetahui kapan
strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha
untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan
karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah. Tiga macam aktivitas
mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah:
- Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar
strategi yang sekarang,
- Mengukur prestasi,
- mengambil tindakan korektif. Aktivitas perumusan startegi,
implementasi dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi
yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional.
F. Pentingnya manajemen strategi bagi perusahaan
Beberapa
alasan utama tentang pentingnya peranan strategi manajemen bagi perusahaan atau
organisasi, yaitu:
- Memberi arah jangka panjang yang akan dituju.
- Membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi pada
perubahan-perubahan yang terjadi.
- Membuat suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif.
- Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu perusahaan atau
organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.
- Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.
- Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
- Keterlibatan karyawan dalam perubahan strategi akan lebih memotivasi
mereka pada tahap pelaksanaannya.
- Kegiatan pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan
atau organisasi tersebut untuk mencegah munculnya masalah di masa
mendatang.
Dengan
manajemen strategi diharapkan strategi benar-benar dapat dikelola sehingga
strategi dapat diimplementasikan untuk mewarnai dan mengintegrasikan semua
keputusan dan tindakan dalam organisasi rincian. Tahapan kegiatan untuk
menjalankan strategi adalah sebagai berikut:
- Perumusan strategi
Perumusan
strategi adalah proses memilih tindakan utama (strategi) untuk mewujudkan misi
organisasi. Proses mengambil keputusan untuk menetapkan strategi seolah-olah
merupakan konsekuensi mulai dari penetapan visi-misi, sampai terealisasinya
program.
- Perencanaan tindakan.
Langkah
pertama untuk mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan adalah pembuat
perencanaan strategi. Inti dari apa yang ingin dilakukan pada tahapan ini
adalah bagaimana membuat rencana pencapaian (sasaran) dan rencana kegiatan
(program dan anggaran) yang benar-benar sesuai dengan arahan (visi, misi, gool)
dan strategi yang telah ditetapkan organisasi.
- Implementasi.
Untuk
menjamin keberhasilan strategi yang telah berhasil dirumuskan harus diwujudkan
dalam tindakan implementasi yang cermat. Strategi dan unsur-unsur organisasi
yang lain harus sesuai, strategi harus tercermati pada rancangan struktur
budaya organisasi, kepemimpinan dan sistem pengelolaan sumber daya manusia.
Karena strategi diimplementasikan dalam suatu lingkungan yang terus berubah,
maka implementasi yang sukses menuntut pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan.Sehingga jika diperlukan dapat dilakukan tindakan-tindakan
perbaikan yang tepat.
G. Manfaat
dan Resiko Manajemen Strategi
a. Manfaat
Dengan
menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work)
untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama
berkaitan dengan persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih
kreatif atau berpikir secara strategik.
Pemecahan
masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak alternatif
yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu
hasil yang menguntungkan.Ada bebarapa manfaat yang diperoleh
organisasi jika mereka menerapkan manajemen strategik, yaitu:
- Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
- Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi
- Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
- Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam
lingkungan yang semakin beresiko.
- Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan
untuk mencegah munculnya masalah di masa datang.
- Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih
memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.
- Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurangi
- Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
b. Resiko
Keterlibatan
para manajer dalam proses perencanaan strategik akan menimbulkan beberapa
resiko yang perlu diperhitungkan sebelum melakukan proses manajemen strategik,
yaitu:
- Waktu yang digunakan para manajer dalam proses manajemen
strategik mungkin mempunyai pengaruh negatif pada tanggung jawab
operasional.
- Apabila para pembuat strategi tidak dilibatkan secara langsung dalam
penerapannya maka mereka dapat mengelak tanggung jawab pribadi untuk
keputusan-keputusan yang diambil dalam proses perencanaan.
- Akan timbul kekecewan dari para bawahan yang berpartisipasi dalam
penerapan strategi karena tidak tercap[ainya tujuan dan harapan mereka.
Untuk
mengatasi resiko-resiko tersebut para manajer perlu dilatih mengamankan atau
memperkecil timbulnya resiko dengan cara:
- Melakukan penjadwalan kewajiban-kewajiban para manajer agar mereka
dapat mengalokasikan waktu yang lebih efisien.
- Membatasi para manajer pada proses perencanaan untuk membuat
janji-janji mereka terhadap kinerja yang benar-benar dapat dilaksananakan
oleh mereka dan bawahannya.
- Mengatisipasi dan menanggapi keinginan-keinginan bawahan, misalnya
usulan atau peningkatan dalam ganjaran.
Sebagai
suatu kesatuan dalam sebuah organisasi perlu menerapkan dan mengembangkan
kemapuan manajemen internalnya guna mencapai tujuan yang diinginkan dengan
mengarahkan segenap potensi dan strategi serta taktik yang tepat untuk
diaplikasikan.
Proses
manajemen strategis dapat diuraikan sebagai pendekatan yang obyektif, logis,
sistematis untuk membuat keputusan besar dalam suatu organisasi. Proses ini
berusaha untuk mengorganisasikan informasi kualitatif dan kuantitatif dengan
cara yang memungkinkan keputusan efektif diambil dalam kondisi yang tidak
menentu. Berdasarkan pada pengalaman, penilaian, dan perasaan, intuisi penting
untuk membuat keputusan strategis yang baik.Intuisi terutama bermamfaat untuk
membuat keputusan dalam situasi yang amat tidak menentu atau sedikit preseden.
Proses manajemen strategis didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi
seharusnya terus-menerus memonitor peristiwa dan kecenderungan internal dan
eksternal sehingga melaukan perubahan tepat waktu. Teknologi informasi dan
globalisasi adalah perubahan eksternal yang mengubah bisnis dan masyarakat
dewasa ini. Arus informasi yang cepat menghilangkan batas negara sehingga orang
dari seluruh dunia dapat melihat sendiri bagaimana cara hidup orang lain. Dunia
menjadi tanpa perbatasan dengan warga Negara global, pesaing global, pelanggan
global, pemasok global, dan distributor global.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah
manajemen strategi. Anggaran & Kontrol Keuangan (1900 -an), Perencanaan
Jangka Pajang (Pasca World War II/1950an) Perencanaan strategik Perusahaan
(Mid-1960 an. Manajemen Strategik (1980-an).Untuk merealisasikan suatu
perencanaan yang baik perlu adanya dukungan dari aspek-aspek pelaksanaan,
pengawasan, struktur organisasi, sistem informasi dan komunikasi, motivasi,
iklim kerja, sistem penggajian dan budaya organisasi. Kelemahan perencanaan
strategik biasanya bersifat ritual dan mekanis, sifatnya rutin dan sering
berpegang pada asumsi-asumsi yang tidak realitis sehingga menyebabkan tidak
termonitornya pelaksanaan dan pengendalian dari rencana-rencana yang
telah dibuat.
Untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan perencana strategik diatas maka pada tahun
1980-an muncullah suatu model yang namanya Manajemen Strategi. Model ini
mengkombinasikan pola berpikir strategis dalam proses mamajemen. Segala sesuatu
yang strategik tidak hanya berhenti pada proses perencanaan saja tetapi juga
dilanjutkan pada tingkat operasional dan pengawasan. Manajemen Strategik juga
mencakup trend baru, yaitu:
- Peralihan dari perencanaan menjadi keunggulan bersaing. Pembuatan
strategi lebih didasarkan pada konsep keunggulan bersaing yang
memiliki lima karakteristik, yaitu:
- Kompetensi khusus. Keunggulan bersaing merupakan hal khusus yang
dimiliki atau dilakukan suatu organisasi yang memberinya kekuatan untuk
menghadapi pesaing. Kompetensi ini bisa berwujud opini atau merek yang
mempunyai persepsi kualitas tinggi. ( misalnya; opini: Pengelolaan administrasi
yang rapi, terkenal bersih atau bebas KKN/Korupsi Kolusi Nepotisme, Tepat
waktu. Merek: Coca cola, IBM, BMW, Mc Donald’s).
- Menciptakan persaingan tidak sempurna. Dalam persaingan sempurna
semua organisasi menghasilkan produk yang serupa sehingga
bebas keluar masuk ke dalam pasar. Suatu organisasi dapat memperoleh
keunggulan bersaing dengan menciptakan persaingan tidak sempurna yaitu
dengan cara memberikan kualitas yang tinggi di aspek-aspek tertentu.
- Berkesinambungan, Keunggulan bersaing harus bersifat berkesinambungan
bukan sementara dan tidak mudah ditiru oleh para pesaing.
- Kesesuaian dengan lingkungan internal. Keunggulan bersaing dapat
diraih dengan menyesuaikan kebutuhan atau permintaan pasar. Karena
lingkungan eksternal bisa berupa ancaman dan peluang, sehingga perubahan
pasar dapat meningkatkan keunggulan atau kelemahan suatu organisasi.
- Keuntungan yang tinggi daripada keuntungan rata-rata Sasaran utama
keunggulan bersaing adalah mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi
daripada keuntungan rata-rata orrganisasi-organisasi lainnya
- Peralihan dari Elitism menjadi EgalitarianismBerpikir strategik dalam
Manajemen Strategik tidak hanya dilakukan oleh para kelompok elit
perencana saja, tetapi juga ditanamkan kepada setiap anggota organisasi.
Dalam Manajemen Strategik orang yang melakukan perencanaan adalah setiap
pihak yang juga akan mengimplementasikan rencana tersebut.
- Peralihan dari perhitungan (kalkulasi) menjadi kreativitas Dalam
Manajemen Strategik, strategi-strateginya tidak hanya terfokus pada
faktor-faktor yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur saja, tetapi juga
mempertimbangkan perspektif yang lebih kualitatif. Strategi lebih
banyak tergantung pada aspek perasaan (senses) daripada analisis sehingga
dalam penyusunan strategi sangat diperlukan kreatifitas.
- Peralihan dari sifat kaku menjadi fleksibel. Manajemen strategik lebih
bersifat lentur/ fleksibel karena manggabungkan pandangan dan tindakan,
menyeimbangkan pengendalian dan learning, serta mengelola stabilitas dan
perubahan. Strategi yang dibangun merupakan strategi yag adaptif dan
fleksibel dalam menghadapi perubahan dan kondisi pasar yang penuh
ketidakpastian.
B. Saran
- Di harapkan makalah ini dapat berguna bagi kita semua dalam
pembelajaran Manajemen Perusahaan.
- Di harapkan makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi teman-teman
semua karena masih banyak hal yang perlu kita pelajari dalam proses
pentingnya manajemen strategi dalam suatu perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
David,
Fred R. (1997). Strategic Management. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Higgins,
James, M. dan Vincze, Julian, W. (1993). Strategic Management text and cases.
USA: The Dryden Press
Wheelen,
Thomas, J. dan Hunger, J. David. (2000). Strategic Management. New Jersey:
Prentice Hall, Inc.
Porter,
M.E. (1985). Competitive Adventage, Creating and Sustaining Superior
Performance. New York : The free pross.
Pierce,
J.A. dan Robinson, R.B. (2000).Strategic management, Formulation Implementation
and Control. Malaysia: McGraw Hill.
Wright,
P., Kroll, Mark, J. dan Parnel, J. (1998).Strategic Management Concepts. USA:
Prentice Hall, Inc.
https://papacindy.wordpress.com/2014/07/17/makalah-manajemen-strategi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar